Penjelasan Mengenai Difusi Inovasi dan Saluran Komunikasi
Pada kesempatan ini Sistem Pengetahuan Sosial, membagikan postingan tentang pengertian difusi dalam saluran komunikasi. apa kawan-kawan tahu apa pengertian difusi inovasi?. Berikut penjelasannya, Salam Belajar...>>>
Pengertian Difusi adalah proses dimana inovasi tersebar ke dalam sistem sosial. Saluran komunikasi memegang peranan penting dalam proses itu, karena melalui saluran itulah ide-ide baru itu (inovasi) menular dari sumber kepada anggota sistem sosial lainnya. Saluran manakah yang lebih penting peranannya, lebih banyak digunakan dan berhasil dalam penyebaran inovasi itu? Media massa atau saluran interpersonal.
Pada intinya proses difusi inovasi adalah keputusan untuk menerima atau menolaknya. kalau anda ditanya melalui media apakah pertama kali anda mengenal atau mengetahui adanya suatu ide baru "inovasi" (misalnya kompor elpiji, atau inovasi lainnya)? Melalui surat kabar, majalah ataukah dari pembicaraan dengan teman di warung kopi? Coba tanyakan juga pada teman-teman anda dari manakah mereka petama kali mengetahui sesuatu inovasi. jawaban yg kita peroleh barangkali sebagian besar ide-ide baru itu dikenal melalui saluran media massa. Tetapi saluran komunikasi manakah yang sering dipergunakan pada tahap persuasi dalam proses keputusan inovasi itu berlangsung? Siapakah yang kita hubungi ketika kita sedang membangun sikap senang atau tidak senang kepada inovasi itu? Mungkin kita mencari teman kerabat atau tetangga dekat untuk mendiskusikan barang baru itu, atau kita mengunjungi tokoh masyarakat untuk menanyakan pendapatnya mengenai ide baru tersebut. Jika demikian, pada tahap persuasi kita lebih banyak menggunakan saluran interpersonal.
Penelitian menunjukkan bahwa ada peranan berbeda yang dilakukan saluran komunikasi pada setiap tahap keputusan inovasi. Saluran komunikasi media massa lebih banyak dipergunakan pada tahap pengenalan inovasi, sedangkan saluran interpersonal lebih penting peranannya padata tahap persuasi. Data mengenai relative saluran interpersonal pada tahap persuasi ini misalnya dapat diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Beal dan Rogers (1960) mengenai pengapdosian obat pembasmi rumput pengganggu tanaman dikalangan petani Iowa, Prosentase responden yang menyebut saluran interpersonal meningkat dari 37% pada tahap pengenalan menjadi 63% pada tahap persuasi. Tetapi saluran media mana seperti majalah, bulletin, dsb. Lebih banyak disebut daripada saluran interpersonal pada tahap pengenalan inovasi.
Pada intinya proses difusi inovasi adalah keputusan untuk menerima atau menolaknya. kalau anda ditanya melalui media apakah pertama kali anda mengenal atau mengetahui adanya suatu ide baru "inovasi" (misalnya kompor elpiji, atau inovasi lainnya)? Melalui surat kabar, majalah ataukah dari pembicaraan dengan teman di warung kopi? Coba tanyakan juga pada teman-teman anda dari manakah mereka petama kali mengetahui sesuatu inovasi. jawaban yg kita peroleh barangkali sebagian besar ide-ide baru itu dikenal melalui saluran media massa. Tetapi saluran komunikasi manakah yang sering dipergunakan pada tahap persuasi dalam proses keputusan inovasi itu berlangsung? Siapakah yang kita hubungi ketika kita sedang membangun sikap senang atau tidak senang kepada inovasi itu? Mungkin kita mencari teman kerabat atau tetangga dekat untuk mendiskusikan barang baru itu, atau kita mengunjungi tokoh masyarakat untuk menanyakan pendapatnya mengenai ide baru tersebut. Jika demikian, pada tahap persuasi kita lebih banyak menggunakan saluran interpersonal.
Penelitian menunjukkan bahwa ada peranan berbeda yang dilakukan saluran komunikasi pada setiap tahap keputusan inovasi. Saluran komunikasi media massa lebih banyak dipergunakan pada tahap pengenalan inovasi, sedangkan saluran interpersonal lebih penting peranannya padata tahap persuasi. Data mengenai relative saluran interpersonal pada tahap persuasi ini misalnya dapat diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Beal dan Rogers (1960) mengenai pengapdosian obat pembasmi rumput pengganggu tanaman dikalangan petani Iowa, Prosentase responden yang menyebut saluran interpersonal meningkat dari 37% pada tahap pengenalan menjadi 63% pada tahap persuasi. Tetapi saluran media mana seperti majalah, bulletin, dsb. Lebih banyak disebut daripada saluran interpersonal pada tahap pengenalan inovasi.
Namun di negara yang belum maju, media interpersonal agaknya masih memegang peranan penting dalam tahap pengenalan inovasi, terutama saluran interpersonal yang kosmopolit. Kurang digunakannya saluran media massa pada tahap pengenalan di Negara yang belum maju itu mungkin karena (1) kurang tersedinya media massa yang dapat menjangkau audiens terutama warga pedesaan, (2) tingginya tingkat “buta huruf” penduduk, dan (3) tidak relevannya pesan-pesan yang dimuat media massa itu, dengan kebutuhan masyarakat atau mungkin media massa itu lebih dipandang sebagai sarana hiburan daripada sebagai sarana informasi. Karena kondisi yang demikian itulah, saluan interpersonal kosmopolit menggantikan kedudukan media massa; anggota masyarakat mengetahui atau mengenal suatu inovasi karena kontak mereka dengan agen pembaru, atau dari warga desa yang berpergian ke luar daerah atau kunjungan orang luar ke desa itu.
Beberapa peranan saluran komunikasi dalam tahap-tahap keputusan ini agaknya sesuai dengan sifat dari masing-masing tipe saluran komunikasi. Saluran media massa memiliki ciri sangat efektif dalam menciptakan pengetahuan dan relative dapat menjangkau sasaran yang luas dalam waktu yang singkat. Hal ini memungkinkan ia dapat berperan lebih penting pada tahap pengenalan inovasi ke masyarakat. Sedangkan saluran interpersonal, karena kontak-kontak antara sumber dan penerima lebih banyak bersifat pribadi, akibat yang ditimbulkan banyak berupa pembentukan dan perubahan sikap sehingga saluran interpersonal dapat memainkan peranan lebih penting pada tahap persuasi.
Penggunaan saluran komunikasi oleh kelompok adopter ternyata juga berbeda. Saluran interpersonal relative kurang penting bagi adopter yang lebih awal daripada kelompok yang lebih lambat. Hasil penelitian Beal dan Rogers tentang pengadopsian obat pembasmi rumput penggunaan tanaman menunjukkan kelompok inovator yang menggunakan saluran interpersonal sekitar 40% pada tahap pengenalan dan turun menjadi 20% pada tahap persuasi serta 25% pada tahap keputusan. Kelompok pelopor, sekitar 30% menggunakan saluran interpersonal pada tahap pengenalan, dan meningkatkan menjadi sekitar 60% pada ahap persuasi dan keputusan. Sedangkan kelompok laggard, lebih banyak yang paling terlambat mengadopsi inovasi, lebih banyak yang menggunakan saluran interpersonal pada semua tahap keputusan inovasi yakni sekitar 60% pada tahap pengenalan semua meningkat menjadi 85% pada tahap persuasi dan menurulagi menjadi 75% pada tahap keputusan. Kurang bergantungnya kelompok adopter yang lebih awal itu pada saluran interpersonal agaknya logis karena pada saat inovator (orang yang paling awal) mengadopsi inovasi itu menerima suatu ide baru, belum ada seorang pun anggota sistem yang mempunyai pengalaman dengan inovasi. Sedangkan adopter yang lebih lambat tidak perlu banyak tergantung pada saluran media massa karena pada saat mereka mengambil keputusan untuk menerima inovasi dalam sistem sosial telah banyak orang yang mempunyai pengalaman dengan ide-ide baru, sehingga ia lebih banyak mengadakan kontak interpersonal dengan mereka itu. Orang-orang yang lebih awal mengadopsi inovasi itu memiliki dorongan yang kuat untuk bertidak berani mengambil resiko, dan pesan-pesan melalui media massa cukup menjadi rangsangan untuk menggerakkan mereka untuk mengatasi rintangan mental dalam mengambil keputusan adopsi. Tetapi adopter yang lebih lambat yang kurang beroientasi pada perubahan, mereka ini memerlukan dorongan-dorongan yang lebih kuat yang ditimbulkan dari saluran interpersonal.
Pembahasan mengenai peranan saluran komunikasi dalam tahap-tahap keputusan inovasi dan bagi masing-masing kategori adopter ini membawa implikasi kepada agen pembaru bahwa jika ia ingin memperbesar kemungkinan terjadi adopsi, saluran komunikasi dimanfaatkan dalam urutan waktu yang ideal. Pertama kali penggunaan media massa memberi dorongan yang kuat dalam tahap persuasi. Begitu pula strategi penggunaan saluran komunikasi bagi masing-masing kelompok adopter dapat diatur misalnya orang-orang yang dikenal lebih inovatif cukup dipergunakan saluran media massa, sedangkan mereka yang kurang inovatif dengan menggunakan saluran interpersonal.
Sekian penjelasan pengertian difusi inovasi dalam saluran komunikasi. semoga dapat berguna dan bermanfaat untuk kawan-kawan sistem pengetahuan sosial. Salam Belajar dan selalu ikuti kami di http://sistempengetahuansosial.blogspot.com/.
Sumber referensi :
Hawkins, HS dan A.W Van Den Ban.2012. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: Kanisus
Mardikanto, Totok.2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: LPP UNS
Soekartawi. 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: Universitas Indonesia
Hawkins, HS dan A.W Van Den Ban.2012. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: Kanisus
Mardikanto, Totok.2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: LPP UNS
Soekartawi. 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: Universitas Indonesia