Pengelolaan dan Budidaya Tambak ikan
Kali ini dalam sistem pengetahuan sosial, kita akan mempelajari teknik pengelolaan tambak ikan dan budidaya ikan. sebelumnya akan dijelaskan pengertian tambak ikan. Untuk lebih jelasnya mari kita menyimak teknik pengelolaan tambak ikan dan budidaya ikan dibawah ini.
Pengertian Tambak Ikan
Tambak Ikan dalam perikanan adalah kolam buatan, yang biasanya berada di daerah pesisir pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang. Sebutan "tambak" ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang.
Kondisi dasar tambak merupakan suatu keadaan fisik dasar tambak beserta proses yang terjadi di dalamnya baik yang menyangkut biologi, fisika, kimia maupun ekologi yang secara langsung maupun tidak langsung ikut berpengaruh pada kehidupan udang maupun organisme lainnya dalam suatu keterkaitan ekosistem perairan tambak ikan.
Persiapan
Hal-hal yang harus disiapkan untuk mengolah tambak ikan adalah petakan sawah, penyubur kolam seperti kapur, urea, daun-daun kering, kotoran kambing atau lainnya, tenaga kerja untuk melakukan pengeringan dan perbaikan tambak ikan, dan air.. Sebagian besar petani ikan hias melakukan perehaban tambak ikan setiap dua bulan sekali. Hal ini dilakukan karena biasanya setiap dua bulan semua ikan sudah dipanen dan harus mempersiapkan untuk masa budidaya selanjutnya.
Pertama yang harus dilakukan adalah pengeringan kolam tambak ikan. Pengeringan ini biasanya dilakukan oleh dua hingga empat orang yang dilakukan selama seminggu. Setelah kolam dikeringkan kemudian dibiarkan selama dua hari agar kolam benar-benar kering. Setelah proses ini selesai, dilakukanlah perbaikan kolam tambak ikan seperti perbaikan tepian atau galangan agar tidak ada kebocoran yang dapat mengakibatkan kurangnya air di dalam kolam.
Setelah itu, pada dasar kolam tambak ikan diberikan urea atau pupuk alami seperti kotoran kambing dan dedaunan kering untuk menyuburkan kolam. Pada beberapa petani, dilakukan proses pengapuran untuk membunuh bakteri yang dapat mengganggu kesehatan ikan. Prosesnya adalah mengeringkan kolam tambak ikan terlebih dahulu, lalu kolam tambak ikan direndam dengan air dan diberi kapur, kemudian dikeringkan kembali lalu diberi air kembali. Proses ini berguna untuk membasmi bakteri penyakit dan kutu yang dapat mengganggu ikan. Proses terakhir adalah pengisian kolam tambak ikan dengan air.
Teknik Budidaya Ikan
Dalam budidaya ikan di tambak ikan, selain pengelolaan tambak ikan kita perlu memperhatikan beberapa hal dintaranya pemilihan induk, cara pemijahan dan penetasan telur. berikut pemijahannya
- Pemilihan induk
Penggunaan indukan dari hasil budidaya mereka sendiri, misalnya pada satu musim budidaya petani berhasil memanen 10.000 ekor ikan, kemudian dari 10.000 ekor tersebut dilakukan penyortiran berdasarkan ukuran tubuh (dari yang terkecil berukuran S hingga terbesar berukuran XL) dipilih ikan yang memiliki ukuran terbesar untuk dijadikan calon induk. Biasanya ikan yang disisakan untuk dijadikan indukan adalah sebanyak 1.000 ekor. Indukan yang sudah bertelur hingga tiga kali akan diganti dengan indukan lain, karena setelah tiga kali bertelur, produktivitas dari indukan akan menurun sehingga diperlukan regenerasi.
- Cara pemijahan
Setelah calon induk dipisahkan dari hasil panen dan diklasifikasikan berdasarkan jenis kelaminnya, proses selanjutnya adalah menyiapkan tempat pemijahan atau perkawinan. Pemijahan dilakukan di kolam tambak ikan lain dan dibedakan dari kolam tambak ikan tempat pembesaran atau perawatan ikan. Untuk kolam tambak ikan pemijahan dimasukkan rumput, injuk atau alang-alang yang berguna untuk tempat menempelnya telur.
Setelah dua hingga tiga hari dipisahkan satu sama lain berdasarkan jenis kelamin, induk jantan dan induk betina lalu dipersatukan ke dalam kolam tambak ikan pemijahan. Untuk menambah hormon perkawinan, biasanya petani memberikan obat perangsang alami berupa ikan udang yang dihancurkan dan diberikan kepada induk jantan dan betina. Obat perangsang alami ini dipercaya dapat membantu mempercepat proses perkawinan dan dapat menghasilkan benih yang baik. Biasanya bila ikan jantan dan ikan betina sudah terlihat berkejar-kejaran maka dalam satu hingga tiga hari dapat dipastikan induk betina sudah menghasilkan telur ikan.
- Penetasan telur
Setelah bertelur, rumput, injuk atau alang-alang yang menjadi media menempelnya telur kemudian diangkat dan dipindahkan ke kolam penetasan. Penetasan biasanya berlangsung selama dua hingga tiga hari. Dan setelah tujuh hingga delapan hari kita sudah dapat memastikan telur-telur ikan tersebut sudah menetas karena dalam jangka waktu tersebut ikan sudah dapat berenang dengan gesit. Empat puluh hari setelah penetasan, bayi-bayi ikan (berukuran S) dipindahkan lagi ke kolam pendederan dan pembesaran. Setelah proses pemindahan, kolam tambak ikan dikeringkan kembali selama dua hingga tiga hari, kemudian diberi rumput untuk proses peneluran selanjutnya.
Pendederan dan pembesaran
Pada kolam pendederan dan pembesaran, ikan dirawat hingga ukurannya cukup untuk dipanen. Biasanya petani cenderung menjual ikan-ikannya walaupun ukurannya masih S, yaitu sekitar setengah bulan. Namun, untuk kualitas ekspor, minimal ukuran ikan pada saat dikirim adalah M atau XL. sehingga biasanya, untuk ekspor dilakukan perawatan lagi sehingga ukuran ikan memenuhi kualitas ekspor, yaitu sekitar satu setengah hingga dua bulan.
Pada kolam pendederan dan pembesaran, proses yang berlangsung adalah proses perawatan. Beberapa perawatan yang diberikan adalah :
- Pemberian pakan ikan sebanyak satu hingga dua kali sehari. Jenis pakan yang diberikan juga sangat berpengaruh bagi pertumbuhan ikan hias.
- Kontrol air ini berguna untuk menjaga kualitas dan kuantitas air. Untuk kuantitas, air dijaga agar jumlahnya tidak kurang dan juga tidak berlebihan. Jika berlebihan, dikhawatirkan jika hujan terjadi banjir dan ikan-ikan akan hanyut terbawa air dan petani mengalami kerugian akibat kehilangan ikan. Jika kekurangan, sinar matahari akan memanaskan air kolam tambak ikan sehingga mengganggu perkembangan ikan hias. Dari segi kualitas, pH dari air tersebut harus selalu dijaga. Kebanyakan ikan hidup pada air yang memiliki pH 6-6,5. Untuk pengukuran pH biasanya dilakukan menggunakan pHmeter.
- Kontrol hama penyakit. Kontrol hama penyakit ini penting untuk dilakukan karena hama penyakit ini dapat menimbulkan kematian terhadap ikan sehingga merugikan bagi petani.
- Perawatan ikan yang sakit. Biasanya ikan yang sakit dipisahkan dari ikan-ikan lainnya agar penyakit yang dideritanya tidak menular pada ikan-ikan sehat lainnya. Garam dan metilen blue (atau biasa disebut sebagai obat biru) sering digunakan untuk perawatan ikan yang sakit
Pemanenan
Pemanenan sebaiknya dilakukan ketika cuaca tidak panas karena dapat berpengaruh pada kualitas ikan. Cara pengambilan juga harus diperhatikan agar tidak menimbulkan luka-luka pada tubuh ikan sehingga mengurangi keindahannya. Terdapat teknik-teknik pemanenan yang seharusnya diketahui oleh petani sehingga kualitas ikan tetap terjaga hingga ke tangan penampung. Untuk pemanenan sendiri digunakan media happa sebagai sarana yang mempermudah dalam menyortir dan mengumpulkan ikan yang hendak dipanen.
Demikian postingan kami kali ini tentang teknik pengelolaan tambak ikan dan budidaya ikan. semoga dapat berguna dan bermanfaat untuk pembaca. Terima kasih dan tetap ikuti http://www.sistempengetahuansosial.com/.