Perairan Kepulauan Spermonde
Kali ini dalam sistem pengetahuan sosial, kita akan mempelajari tentang arus lintas indonesia (arlindo) yang terjadi di perairan kepulauan spermonde dan penyebab timbulnya arus lintas indonesia (arlindo). baiklah untuk lebih jelasnya mari kita menyimak arus lintas indonesia (arlindo) yang terjadi di perairan kepulauan spermonde di bawah ini.
Arus Lintas Indonesia (Arlindo)
Perairan kepulaaan Spermonde terietak di perairan Selat Makassar yang merupakan jalur Arus Lintas Indonesia dengan massa air yang bersumber dari Samudera Pasifik. Massa air dari Samudera Pasifik memasuki Selat Makassar melalui Laut Sulawesi, terestirmasi berkisar antara 7.5 - 12,4 Sv (Sv = 1 Sverdrup = 106 m3/det) (Susanto el al, 2003). Pola arus dari massa air tersebut, secara permanen bergerak dari utara ke selatan yang berada pada kedalaman rata-rata 100 - 350 db (Gordon et al, (1999).
Mengacu kepada kondisi kedalaman perairan kepulauan Spermonde ke arah daratan dalam lingkup wilayah administrasi Kabupaten Pangkep dan Kota Makassar merupakan kawasan yang memiliki kedalaman yang landai (di atas kedalaman 50 m) dengan adanya sebaran pulau serta dangkalan-dangkalan terumbu dalam kawasan tersebut. Kedalaman dengan slope yang curam di bawah kedalaman 50 m berada di luar kawasan yakni di perairan bagian barat Pulau Langkai, mengarah ke Pulau Kapoposang hingga Pulau Suranti.
Kondisi kedalaman demikian, menyebabkan massa air Arus lintas Indonesia yang bergerak dari utara menuju ke selatan di kedalaman hanya terjadi di bagian laut terluar sebelah barat pulau-pulau dan dangkalan terumbu terluar yang memiliki kedalaman di bawah 100 meter. Sehingga pengaruh Arlindo pada arus permukaan tidak dominan, tetapi lebih dipengaruhi oleh pasang surut dan pola angin regional di setiap monsun. Gordon et al (2003), menyebutkan bahwa arus permukaan di Selat Makassar dipengaruhi oleh faktor angin regional. Menurut Sverdruf (1978) bahwa penyebab timbulnya arus adalah oleh pengaruh densitas, pasang surut, dan angin. Kondisi demikian juga terjadi di perairan kepulauan Spermonde.
Iklim Monsun
Wilayah Indonesia merupakan daerah yang beriklim tropis dan berada di antara dua benua, dan dua samudera. Olehnya itu, perairan Indonesia sangat dipengaruhi oleh sistem angin monsun yang berubah arah dua kali setahun. Ini terkait dengan adanya perbedaan tekanan udara antara benua Asia dan Australia. Bulan Desember-April, tekanan udara di benua Asia menguat seiring dengan melemahnya tekanan udara di benua Australia sehingga angin bergerak dari Asia ke Australia menyebabkan angin di wilayah Indonesia berasal dari Barat Laut dan Barat. Pola angin tersebut mencapai puncaknya pada bulan Desember-Februari. dan disebut sebagai monsun barat karena angin bertiup dari barat ke timur. Pada bulan Mei- November, tekanan udara di benua Australia menguat seiring dengan melemahnya tekanan udara di benua Asia sehingga angin bergerak dari Australia ke Asia menyebabkan angin di wilayah Indonesia berasal dari Tenggara dan Timur.
Pola angin tersebut mencapai puncaknya pada bulan Juni-Agustus, angin bertiup dari timur ke barat dan disebut monsun timur. Bulan Maret-Mei dan September-November disebut sebagai monsun peralihan (pancaroba), ditandai oleh tiupan angin yang tidak menentu. Pada setiap awal periode monsun ini, pengaruh angin monsun sebelumnya masih kuat.
Demikian pula di perairan kepulauan Spermonde, dipengaruhi oleh pola angin di Indonesia. Kecepatan angin maksimum di monsun barat berasal dari arah barat dan barat laut, di monsun timur berasal dari arah timur.
Pasang Surut
Menurut Pariwono (1989), fenomena pasang surut diartikan sebagai naik turunnya muka laut secara berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi. Sedangkan menurut Dronkers (1964) pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil. Kondisi pasang surut di perairan kepulauan Spermonde mengacu kepada hasil peramalan Dishidros TNI-AL di lokasi Kota Makassar dan Biringkassi Kabupaten Pangkep. Karena kedua lokasi tersebut berada dalam kawasan Spermonde sehingga dianggap mewakili.
Demikianlah artikel tentang arus lintas indonesia (arlindo) yang terjadi di perairan kepulauan spermonde, semoga dapat berguna dan bermanfaat untuk pembaca. Terima kasih dan selalu ikuti kami di http://www.sistempengetahuansosial.com/.
