klik saja

Puncak Kekuasaan Kerajaan Majapahit HAYAMWURUK

Posted by

Bagaimanakah Puncak Kekuasaan Kerajaan Majapahit

Kali ini dalam sistem pengetahuan sosial., kita akan mempelajari tentang pucak kekuasaan kerajaan majapahit dimasa hayamwuruk memerintah kerajaan majapahit. selamat membaca artikel puncak kekuasaan kerajaan majapahit berikut ini.

Kekuasaan Hayamwuruk

    Dalam tahun 1350 cucu Wijaya bernama Hayamwuruk naik tahta menjadi raja kerajaan Majapahit. Hayamwuruk artinya ayam jantan muda. Ketika Hayamwuruk naik tahta kerajaan, ia tidak mengalami kesukaran seperti neneknya raja Wijaya dan raja-raja lainnya dahulu. Tak ada orang yang hendak merebut kekuasaannya. Berkat jasa patih Gajah mada yang pada waktu itu sudah 19 tahun menjadi patih. Hayamwuruk dapat merajai negara yang kuat dan baik pemerintahannya.
    Alangkah sukarnya menguasai kerajaan seluas negara Majapahit pada ketika itu. Bukan main jasa patih Gajah mada. Sudah kita baca bahwa  pemerintahan diberbagai daerah diluar Jawa diserahkan olehnya kepada raja-raja yang bersahabat dengan kerajaan Majapahit. Raja-raja tadi memegang kekuasaan sepenuh-penuhnya didaerah masing-masing. Mereka hanya bertanggung-jawab kepada raja dan patih Majapahit. Tiap-tiap tahun mereka harus mengantar upeti kepada raja pada waktu yang telah ditentukan. Jika penyerahan upeti itu dilalaikan, atau kalau ada raja yang berani memberontak, tentara dan angkatan laut patih Gajah mada selamanya siap-sedia untuk menundukkan mereka.
    Dipulau Jawapun patih Gajah mada pandai mengatur pemerintahan sebaik-baiknya. Dalam beberapa hal pembagian pemerintahan dipulau Jawa sekarang tak ada bedanya dengan pada zaman Hayamwuruk. Kepala-kepala desa berusaha, supaya sawah-sawah mendapat air dengan teratur. Mereka harus mengamat-amati jalan-jalan serta jembatan-jembatan. Lain dari pada itu mereka harus menjaga, supaya pohon beringin dan candi tidak ada yang rusak. Lagi pula mereka harus mengurus daftar nama-nama penduduk desa. Dengan pertolongan daftar itu dapat diselidiki, siapa yang telah membayar pajaknya dan siap yang belum. Pajak-pajak itu terutama berupa sebagian dari hasil bumi atau sumbangan tenaga beberapa hari lamanya untuk mengurus jalan-jalan dan jembatan-jembatan.
    Beberapa buah desa merupakan kawedanan yang dipimpin oleh wedana. Tiap-tiap wedana harus mengamat-amati kepala-kepala desa yang ada dalam daerahnya. Beberapa buah kawedanan disatukan menjadi kabupaten yang dipimpin oleh bupati. Adapun bupati-bupati itu langsung dibawah raja dan patih Majapahit. Mereka besar sekali kekuasaannya, tak ada bedanya dengan raja-raja didaerah-daerah diluar pulau Jawa.
    Diantara bupati-bupati itu, bupati-bupati pesisirlah yang istimewa kedudukannya. Adapun yang dinamakan bupati pesisir yaitu bupati bupati yang daerahnya berbandar, misalnya Demak, Tuban dan Gresik. Daerah-daerah tersebut selamanya dikunjungi oleh saudagar-saudagar dari berbagai bagian Majapahit dan pedagang-pedagang dari luar negeri. Setiap saudagar yang perahunya singgah dibandar harus membayar bea. Lain dari pada itu mereka harus membayar cukai untuk barang dagangannya yang dijual disitu. Oleh karena itu bupati-bupati pesisir tadi pendapatannya lebih banyak dari pada bupati-bupati lainnya. Berhubung dengan itu mereka dapat menyerahkan pajak lebih banyak kepada raja. Itulah sebabnya, maka kedudukan mereka lebih tinggi dari pada bupati-bupati didaerah yang tidak berbandar.
    Oleh karena patihnya yang bijaksana itu, Hayamwuruk tidak usah berjerih-lelah untuk mengurus pemerintahan kerajaan. Adapun kewajibannya yang terpenting ialah mengunjungi candi-candi diseluruh kerajaan pada waktu yang telah ditentukan. Kita telah tahu, bahwa memlihara candi-candi itu berarti menyenangkan hati Syiwa, Durga, dewi Syri dan dewa-dewa Hindu lainnya. (Ingatlah akan candi Larajonggrang!). kesejahteraan negeri bergantung kepada senang atau tidak senangnya hati dewa-dewa tersebut. Itulah sebabnya, maka pada waktu yang telah ditentukan raja mengunjungi candi-candi itu. Ia menyajikan kurban kepada dewa-dewa dan berusaha, supaya candi-candi itu dipelihara baik-baik, dan apabila perlu harus diperbaiki dan diperbesar. Candi Penataran dekat Blitar sebagian besar berasal dari zaman Hayamwuruk, sebab itu dapat memberi kesan kepada kita tentang tempat-tempat suci pada dewasa itu.
   Apabila raja pergi mengunjungi candi, segenap isi istana mengiringinya. Maka tampaklah arak-arakan kerta yang ditarik oleh sapi dan keledai lalu sepanjang jalan. Raja berkendaraan gajah, dan apabila perjalanannya jauh, ia naik kereta yang ditarik oleh enam ekor sapi atau lebih. Pengawal kerajaan melindungi raja dan segenap pengiringnya. Apabila raja bermalam disalaah satu tempat, rakyat harus mengurus santapannya. Rakyat mempersembahkan, kerbau, ayam, beras dan sayur-sayuran untuk makanan raja dan sekalian pengiringnya.
   Sesungguhnya bahan makanan yang dipersembahkan itu merupakan pajak istimewa, sebab itu tidak perlu dibayar. Baik kepala-kapala desa, maupun wedana-wedana dan bupati-bupati harus berusaha, supaya raja dan pengiringnya tiada kekurangan suatu apa. Daerah yang tidak tahu menyambut kedatangan raja dengan sepatutnya tentu akan celaka. Kepala-kepala desa dan wedana-wedana boleh jadi dipecat dari jabatannya. Malahan segenap rakyat mungkin akan menderita.
    Dalam perjalanan tentang candi Larajonggrang telah kita baca, bahwa menurut paham orang Hindu dewa-dewa itu menjelma didunia dalam badan raja dan keluarganya. Sebab itu apabila Hayamwuruk mengunjungi candi-candi di Majapahit seolah-olah Syiwa sendiri yang bertamasya. Barangsiapa tidak menyambut raja dengan sepertinya, bererti menghina Syiwa dan penghinaan itu akan dibalas, misalnya padi tidak menjadi atau ternak banyak yang mati. Sebab Syiwa, dewa yang tertinggi itu, tidak boleh dihina.
    Adapun ibukota Majapahit konon berupa kota yang besar sekali. Keraton luasnya 1.5 km persegi. Semua itu sekarang sudah lenyap. Bangun-bangunan yang terpenting dibuat dari kayu dan batu bata. Diluar keraton itu sebagian besar dari rakyat tinggal dalam gubuk-gubuk yang dibuat dari bambu dan beratap daun. Keadaan dalam desa dipulau Bali sekarang ini hampir serupa keadaan pada zaman Hayamwuruk. Tentu saja telah banyak yang berubah, tetapi dalam garis-garis besarnya tidak ada bedanya.
    Dalam buku Nagarakertagama pujangga Prapanca menceritakan dengan panjang lebar tentang Hayamwuruk. Patih Gajah mada dan kerajaan Majapahit. Prapanca ialah pujangga kerajaan Hayamwuruk. Adapun Nagarakertagama itu dikarangnya untuk memuliakan raja serta kerajaan yang besar itu. Olehnya disebutkan raja-raja yang harus mengantar upeti kepati raja Majapahit. Olehnya dilukiskan arak-arakanraja, apabila Hayamwuruk pergi mengunjungi salah satu tempat suci. Lain dari pada itu ia memberi gambaran tentang perburuan dan peralatan dalam keraton. Pada waktu peralatan beribu-ribu orang berkumpul dikeraton. Untuk tamu-tamu yang amat banyak itu orang menyembelih kerbau, kambing, ayam dan babi. Mereka minum arak dan tuak. Alangkah ramainya orang-orang yang berkerumun melihat sabungan ayam dan menonton pertunnjukan wayang. Dalam peralatan yang istimewa Hayamwuruk sendiri turut bermain wayang orang. Pamannya pun turut memalu gamelan.
    Tidak pernah ada kerajaan Hindu yang sebesar dan semakmur Majapahit. Tetapi kekuasaannya yang besar itu tidak lama. Ketika patih Gajah mada meninggal dalam tahun 1364. Hayamwuruk tidak dapat mencari penggantinya yang secakap dia. Sungguhpun demikian, Hayamwuruk masih dapat juga mempertahankan keatuan kerajaan. Akan tetapi setelah ia meninggal (1389), kekuasaan Majapahit makin lama makin lemah. Sebagian disebabkan oleh karena tidak ada lagi ahli tatanegara yang cakap seperti patih Gajah mada. Tetapi sebab yang terpenting ialah karena agama baru datang dan mendesak agama Hindu. Agama yang baru itu ialah agama Islam. Lain dari pada itu bangsa-bangsa baru datang ke Indonesia, yakni bangsa-bangsa Eropa dari barat. Oleh karena kedatangan agama Islam dan bangsa-bangsa Eropa itu, mulailah zaman baru Indonesia.

Demikian artikel kami tentang puncak kekuasaan majapahit di masa hayamwuruk memerintah. terima kasih dan tetap ikuti kami di http://www.sistempengetahuansosial.com/

Puncak Kekuasaan Kerajaan Majapahit HAYAMWURUK


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Sistempengetahuansosial Updated at: 5:00:00 PM

Cari di Google