klik saja

Kepercayaan Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Posted by

Bagaimana Kepercayaan Nenek Moyang Bangsa Indonesia?

Berikut ini kami sistem pengetahuan sosial menyajikan artikel tentang kepercayaan nenek moyang bangsa indonesia, sebelumnya akan dibahas sejarah kepercayaan nenek moyang bangsa indonesia yang dahulu. Diharapkan artikel kepercayaan nenek moyang bangsa indonesia dapat memberikan informasi yang berguna untuk pembaca., ...selamat membaca...

Kepercayaan Tentang Sukma yang Baik dan Jahat

    Diberbagai tempat di Indonesia, misalnya di tanah Toraja, sekarang masih banyak orang yang tidak beragama Islam atau beragama Kristen, mereka juga tidak memeluk agama Hindu. Kepercayaan mereka berlainan dengan agama-agama tersebut. Sepanjang masa yang berabad-abad itu kepercayaan bangsa Indonesia yang mula-mula masi ada pada mereka.
    Adapun kepecayaan nenek moyang bangsa Indonesia yang mula-mula itu memuja Tuhan Yang Maha Esa seperti orang Islam atau Kristen. Mereka juga tidak memuja berbagai dewa seperti bangsa Bali sekarang ini. Menurut paham mereka, segala sesuatu yang terlihat disekitarnya mengandung sukma. Sukma itu hanya ada dalam tubuh manusia, tetapi juga ada dalam tubuh binatang, pohon-pohonan, tumbuh-tumbuhan dan batu-batu. Mereka percaya, bahwa sukma itu besar sekali kekuasaannya. Sukma-sukma itu mempengaruhi keluarga, hasil bumi, ternak dan kesehatan, ya pendek kata segenap hidup mereka. Pengaruh sukma itu ada yang baik dan adayang jahat. Sebab itu bangsa Indonesia yang mula-mula yang seolah-olah hidup ditengah-tengah berbagai sukma itu harus berhati-hati dan menyenagkan sukma-sukma tersebut. Berhubung dengan itu mereka menyajikan kurban berupa makanan serta buah-buahan seraya mengucapkan mantera.
    [Kepercayaan Nenek Moyang Bangsa Indonesia] Apabila orang Indonesia hendak melakukan sesuatu pekerjaan. Lebih dahulu ia mengambil hati sukma-sukma itu. Kalau ia sudah mendapat pohon yang patut untuk membuat perahu, sebelum pohon tadi ditebangnya, lebih dahulu ia menyajikan kurban kepada pohon tersebut. Mengapa ia berbuat demikian? Sebab jika sukma yang ada dalam pohon tadi menjadi marah, perahu yang dibuatnya itu pasti kurang baik. Kayunya akan pecah, perahu akan menjadi bocor dan akhirnya tenggelam. Pada wakru bertanam padi harus dijaga baik-baik supaya tidak ada sukma-sukma yang jahat mendekati sawah. Sebab sukma-sukma tersebut dapat merintangi tumbuhnya padi, umpamanya menimbulkan kemarau atau menurunkan hujan yang yang tidak pada waktunya. Lain dari pada itu sukma-sukma itu dapat mendatangkan hama tikus, sebelum hasil sawah dapat dipungut.
    Berhubung dengan kepercayaan nenek moyang bangsa Indonesia yang mula-mula itu tidak boleh melalaikan kurban serta mantera, supaya anak-anaknya menjadi sehat dan kuat, hasil bumi menjadi limpah dan ternak menjadi baik. Pendek kata jika mereka ingin hidup dengan selamat, mereka harus senantiasa menyajikan kurban seraya mengucapkan mantera dengan tertib. Tetapi tidak selamanya orang dapat mengetahui, sukma-sukma yang mana yang menjadi marah dan mantera-mantera yang mana yang harus diucapkan, misalnya jika ada orang yang sakit parah di rumah. Dalam hal semacam itu [kepercayaan nenek moyang bangsa Indonesia] orang-orang tua yang budimanlah yang dapat memberi nasihat. Sebagai pendeta mereka sering menyajikan kurban untuk orang lain.
    Terutama yang dipuja ialah sukma atau roh keluarga yang sudah meninggal, sebab merekalah yang terutama memperhatikan keselamatan keluarga. Mereka mempunyai pengalaman dan pengetahuan dari waktu dulu, sebab itu mereka pandai memberi nasihat. Jika ada peristiwa yang penting dalam keluarga, sudah pada tempatnya orang minta nasehat kepadanya. Orang yang sedang ada dalam kesusahan misalnya, tentu tak akan lupa minta nasihat kepada neneknya selama neneknya itu masih hidup. Demikian pula kepercayaan nenek moyang bangsa Indonesia yang mula-mula itu minta nasihat kepada nenek moyangnya yang telah meninggal. Menurut paham bangsa Indonesia, roh atau arwah nenek-moyangnya dapat menjelma dalam orang-orangan atau boneka.
 [Kepercayaan Nenek Moyang Bangsa Indonesia] Dalam pertunjukan tadi seorang dalang menceritakan kebaikan serta kegagahan nenek-moyang itu. Demikianlah roh nenek-moyang yang menjelma dalam orang-orangan itu dapat disenangkan hatinya, dan keluarga yang masih hidup tak usah takut lagi kepadanya. Sementara itu orang-orang yang hadir mengambil teladan untuk keselamatan hidupnya dari perbuatan nenek-moyang yang baik dan budiman itu yang diceritakan dalam pertunjukan tadi.
    Dari pertunjukan itu maka timbullah wayang sekarang ini. Tetapi sepanjang masa yang berabad-abad itu pertunjukan wayang itu mengalami banyak perubahan. Sekarang ini bukannya roh nenek-moyang itu yang dipertunjukkan, melainkan hal-hal yang berlainan sekali. Adapun sebab-sebabnya akan diuraikan dalam pelajaran lainnya.

    Wayang sekarang asalnya dari zaman dahulu, demikian juga sekarangpun ada pula beberapa kebiasaan yang asalnya dari zaman dahulu. Orang yang beragama Islam pun kadang-kadang masih minta tolong kepada dukun untuk menjauhkan sukma yang jahat. Barangsiapa hendak mendiami rumah baru, tentu mengadakan selamatan atau berkenduri, supaya dapat hidup dengan selamat dalam rumah tadi.

Demikianlah artikel kepercayaan nenek moyang bangsa indonesia yang bisa dibagikan pada postingan kali ini, semoga bermanfaat dan dapat membantu pembaca sekalian. terima kasih dan jangan lupa untuk tetap mengunjungi kami di:
http://www.sistempengetahuansosial.com/.

Kepercayaan Nenek Moyang Bangsa Indonesia


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Sistempengetahuansosial Updated at: 5:00:00 PM

Cari di Google